Selasa, 25 Agustus 2015

tips landscape photography yang sering terlupakan

Berbagai tips landscape photography yang sering terlupakan

Landscape Photography memang mengasyikkan. Siapa sih yang tidak senang dengan alam ciptaanNya? Apalagi untuk para pemula, memang biasanya dimulai dengan Landscape Photography. Disiplin fotografi ini memang dikenal enak untuk dipelajari. Dalam artian tidak terikat klien, kalau gagal pun bisa kita ulang lagi di kemudian hari. Namun disamping hal-hal teknis yang kalian sudah pahami, ada hal-hal non teknis yang seringkali terlupa atau disepelekan namun sebenarnya sangat krusial. Disini saya coba paparkan berdasarkan pengalaman-pengalaman saya.
w1snu.com-wisnu-haryo-yudhanto-3

Perhatikan Musim

Ini terjadi ketika seorang teman berpergian untuk hunting ke Gunung Bromo untuk mengabadikan star trail dan matahari terbit, Segala persiapan sudah dilakukan. Hanya satu kesalahan fatal yang ia lupa, yaitu ia berpergian di musim hujan. Walhasil perjalanannya untuk mengabadikan sunrise tercantik di dunia, gagal ia dapatkan. Sebaiknya pelajari musim terbaik dari lokasi yang ingin Anda datangi. Apalagi kalau jauh. Meskipun demikian, ini semua bukan jaminan untuk mendapatkan hasil yang baik. Ada kalanya alam kadang tidak bersahabat.

Riset

Berlaku untuk di daerah-daerah terpencil. Lakukan riset sejak dini. Dimana arah matahari terbit atau terbenam. Dimana letak Milky Way pada musim itu jika anda ingin astrophotography. Ada banyak Apps yang sangat berguna untuk ini, favorit saya adalah “Sun Seeker” dan “Google Sky Map”. Cari dimana angle terbaik, temukan elemen-elemen alam yang menarik untuk leading lines, foreground, framing dan lain-lain.
w1snu.com-wisnu-haryo-yudhanto-24

Persiapan Sejak Awal

Bayangkan anda hunting ke lokasi yang jauh dan tidak dikenal namun sesampainya disana, ternyata memory card tertinggal di rumah, atau baterai lupa di-charge. Betapa menyedihkan. Saya selalu membuat catatan kecil di handphone sampai detil yang sekecil-kecilnya. Jangan lupa pula untuk mengemas makanan ringan dan botol minuman di tas kamera anda.
w1snu.com-wisnu-haryo-yudhanto-33

Bangun Awal

Kebanyakan foto saya yang berhasil diambil adalah pada saat matahari terbit atau terbenam. Seringkali saya sudah berada di lokasi ketika keadaan masih gelap demi mendapat angle terbaik. “Magical Hour” atau “Golden Hour”, begitu istilahnya, adalah ketika matahari memancarakan sinarnya untuk pertama kali saat sunrise. Mangkanya jangan malas. Pasang alarm! Bangun segera!
w1snu.com-wisnu-haryo-yudhanto-28

Tripod

Pada awalnya saya selalu berpikir semua tripod adalah sama. Asalkan kamera bisa nangkring diatasnya, Beres! Tapi ternyata saya salah. Membeli tripod murah pada akhirnya malah mengeluarkan dana lebih karena tidak tahan lama / cepat rusak dan yang paling membuat saya kecewa, kestabilannya yang payah. Tripod murah seringkali tidak stabil terutama diatas dataran tinggi yang berangin. Mana bisa main Long Exposure dengan kondisi seperti ini? Saran saya, jangan terburu-buru. Menabung dulu, survei dahulu. Lebih baik membeli yang memiliki kualitas bagus tapi awet. Asal dijaga dengan baik, tripod bagus akan tahan selamanya.
w1snu.com-wisnu-haryo-yudhanto-27

Hormati Alam

Terakhir, Hormati, jaga dan hargai alam lingkungan. Jaga nama baik kita semua sebagai fotografer yang bertanggung jawab. Jaga kebersihan. Pelihara lingkungan. Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki. Jangan ambil apapun kecuali karya fotografi.
Salam hangat dan selamat membidik!
Sumber <<<<< Penulis (w1snu.com)